Selasa, 28 Juni 2016

bai'at

Foto La Hay.





Hamba Yang Hina
hemp, ,emang boleh keh berguru mcm ini. .
Tanpa baiat?
Like · Delete · 7 minutes ago
Fatwa Kehidupan
Hamba Yang Hina < bai'atku adalah bai'at batiniah.......
yaitu tatkala aku hanya memandang Allah dalam
pengajaranku, dan muridku hanya memandang Allah
dalam belajarnya. itulah bai'atku....... bai'at dzahir jg tak
berfungsi tanpa baiat batiniah...... dan sirr Allah itu tak
terhalangi jarak dan waktu, dimana benih makrifatullah
itu bisa ditanamkan seorang guru di dalam samudra
hati murid2nya atas izin Allah, meski berjarak ribuan
kilometer....... murid2ku tersebar diseluruh dunia,
walau tak bertatap muka denganku, hati mereka telah
terbuka dan mulai bercahaya......
*
Belajar tasawuf itu bukanlah dimana-mana atau
kemana-mana, namun belajarnya itu dalam hatimu
sendiri. adapun facebook, atau guru, kesemuanya
adalah sarana penunjang saja. Mau ketemu guru dimana
saja, tetap saja engkau belajarnya dalam hatimu sendiri.
Engkau yang bertemu denganku di FB ini, lalu hendak
belajar dariku, pada dasarnya ALLAH sendirilah yang
mendorong hatimu, wong saya tidak pernah
memaksamu ikut, juga terkenal ngawur dan suka2
saja.......
Bai'atku adalah bai'at batin, wasilahku adalah wasilah
batin, yaitu tatkala engkau dan aku sama2 memandang
Allah, maka batin kita bersambung dan bertemu.
Aku memanglah melanggar tradisi tarekat, karena
cahaya Allah itu tak dapat disekat ruang dan waktu.
cahayaNYA tetap akan sampai walau melalui FB. dahulu
panen padi itu 2 kali, skrng panen sdh bs 4 kali, jaman
semakin maju, cara lama terlalu mutar-muter, dan
tertutup, tak bisa disaksikan banyak orang sekaligus.
dgn spt ini, setiap penyimpangan malah nyata dan
ketahuan, karena apa yang diajarkan disaksikan orang2
banyak, tdk sembunyi2. BLOKO SUTO/POLOS/
TERBUKA.........
*
kbanyakan orang beragama islam krn ikut2an orang tua
mreka saja,sdangkan dlm agama katolik ada yg namanya
babtis di islam pun sy tau istilah baiat,sberapa penting
sih baiat itu dan siapa yg berhak membaiat?apa bisa kita
membaiat diri sndiri?krn kl saya anggap beragama itu
belajar layaknya sekolah,apa boleh sy mengikuti
pelajaran kl blm terdaftar sbg murid.mohon
penjelasannya kang!
==============================
tidak ada kewajiban dan keharusan bai'at ......
adanya yang menggembar-gemborkan seolah2 bai'at itu
wajib adalah dari kelompok2 elit agama, hal itu untuk
mendukung kelanggengan kekuasaan dan pengaruh
mereka. Karena dalam bai'at seseorang dijanji dan
disumpah setia untuk tetap setia mengabdi kepada
imam atau pmpinan, dan kena laknat kalau tidak.
Padahal yah untuk apa kesetiaan dipaksa paksa, janji
dipaksa paksa. Kesemuanya haruslah terbit dari
kehendak dan kesadaran hati sendiri-sendiri, tanpa
pemaksaan, dan tanpa keharusan utk bersumpah janji
setia kpd seseorang.
Bai'at terdahsyat adalah bai'at ruhani yang tak kasat
mata, tiada nampak lahiriah. memberi kecupan2 ruhani
yang menyegarkan, belaian lembut ruhani yang
menentramkan, dan pelukan mesra ruhani yg
menghangatkan.
Bai'at spt ini tak nampak mata lahiriah, namun berkesan
dalam, meresap sampai sumsum tulang belakang, dan
membuat tersenyum simpul bahagia bagi siapa saja yang
terbai'at secara ruhaniah.
Untuk apa lagi harus berhadap-hadapan muka, kalau
ruhani mereka bs dikecup, dibelai dan dipeluk dari
kejauhan.......
Yang sudah merasakan bai'atnya fatwa akan mengerti
dan tersenyum simpul bahagia......
*
Apakah saya membaiat??
saya tdk pernah membait atau mengambil sumpah setia,
karena saya tak suka memaksa org lain utk bersumpah
setia kpd saya. disini hanyalah kesadaran diri sendiri
saja yg berlaku. ( baca selengkapnya https://m.facebook.com/fatwa.kehidupan/posts/580279055326007 )
*
sungguh saya itu terasa, kamu cinta sama saya dengan
hati yang tulus....... maka tempat seorang pecinta adalah
disisi cinta itu sendiri....... bai'atku adalah bai'at ruhani,
yaitu menyatunya batin dengan orang2 yang
mencintaiku dan akupun mencintainya...... engkau
adalah muridku, anakku, istriku dan kekasihku secara
batinnya.......
kedudukanmu dalam batin denganku adalah berubah2,
kadang engkau sbg murid yg tunduk kpdku, kdng
engkau sbg anak yg manja kpdku, kdng engkau sbg istri
yg melayaniku, kdng engkau sbg kekasih yg memadu
asmara dgnku.......
akupun tak hanya sbg guru bagimu, tapi menjadi apa
saja sbg perimbangan peranmu terhadapku......
batin itu tak mengenal batasan ruang dan waktu......
karena hukum yang ada adalah hakekat dari batin itu
sendiri.......
*
iya suatu saat saja, saat ini baru 1 org yg tatap muka
dgnku dan langsung dlm arahanku........ aq tak bs spt
org2, aq hrs selalu sembunyi........ itu ringan dan tak
memikul byk beban......
========================
bai'at itu umumnya adalah di talqin syahadat oleh
seorang mursyid, lalu murid mengikutinya...... namun
dahulu kala, guruku tak pernah membai'atku dgn cara
spt itu, dia memegang langsung kepalaku dgn
tangannya, dgn meletakkan jempolnya di jidatku...... lalu
wajahnya menghadap ke atas dan matanya mulai
terpejam, yaa Allah..... yaa Allah...... yaa Allah....... sambil
menyebut seperti itu. dia seorang yg khowas dan
bashirohnya mmng tajam, tembus sampai lauhul
mahfudz......
========================
jadi bai'at itu sebenarnya gaya satu mursyid dengan
lainnya bisa beda-beda, adapula yg meniup ubun2
muridnya.......
===============================
aku sendiri tak pernah berhasrat jadi guru/mursyid,
adapun di FB ini, krn org2 yg memintaku, mrk ingin
berguru kpdku..... bukan cita2ku sama sekali, aku tak bs
menolaknya sbb akan dholim jika ada yg hendak belajar
namun aq tak mau memberi jalan....... maka akupun
mulai membuka pelajaran ilmu Ketuhanan. diantara
org2 ada yg sdh punya guru ada pula yg blm, yg blm,
aku membimbing mrk jarak jauh, yg sdh, maka aq hanya
melengkapi apa yg mungkin blm mrk peroleh dari
gurunya....... sbb aq jg faham, walaupun org2 berguru,
namun gurunya pastilah "pelit2" dan jarang mau
membuka bab keruhanian lbh dalam...... aku tahu, krn
aq jg prnah berguru........ heuheuheu
*
heuheuheu....... saya tdk pernah berhasrat, bahkan tdk
ingin menjadi guru/mursyid........ saya dipaksaNYA,
bukan atas keinginan saya sendiri........ saya tak perlu
utk dtg bertemu dan bertatap muka dgn murid saya utk
membai'at mrk, sbb saya tdk pernah membawa
"bendera thoriqoh" disini........
dalam pemahamanku robitoh itu hanya mutar muter
dan terlalu kepanjangan jalur, shng jarang yang sampai
melalui jalur robitoh guru ke gurunya guru dst.......
Maka lebih baik adalah jalur yang singkat, sebab inti
semuanya meski lewat jalan mana saja, tetap ujung2nya
adalah wushul nya hamba kpd kholiknya. wasilah dari
guru ke gurunya guru dst atau robitoh, itu mmng bs
sampai, namun jalur yang terlalu kebanyakan semu dan
lambat. Semu itu berasal dari masih menyandarkan diri
kepada selain Allah, yaitu menyandarkan kepada robitoh
guru.
Maka kutegaskan sekali lagi, aku tak membawa bendera
thoriqoh disini. Sifatku adalah membimbing, untuk
menuju pada pengkokohan dan kemandirian seorang
murid, agar ia cukup kuat dan kokoh utk dilepas, mrk
mesti bisa menjadi patner suatu ketika, bukan lagi
murid. Kusaksikan banyak sekali seorang guru yg tdk
ada muridnya yg terangkat sampai setingkat dengannya,
sampai gurunya mati, maka murid2nya kebingungan
tanpa penerus. sbb sbg guru dia sebenarnya gagal, krn
tdk menanamkan dan mengajarkan kemandirian, namun
hanya meninggalkan murid yang selalu "menyusu".
Mestinya sblm meninggal sudah byk muridnya yg
menjadi "patner" agar regenerasi itu berjalan lancar.
Dahulupun Sunan kalijogo berguru kpd sunan bonang,
setelah jadi, ia menjadi patner. sama mengembangkan
jalan Ketuhanan, agar lebih meluas lagi.
*
Ridlo Rejal Ba'abud · 6 mutual friends
maph gus ,
tanya sdikit ,
aq pnah dengar thorigot akmaliyyah ,silsilah nya melalui
njeng syekh siti jenar,
mh0n pjlasn
=========================================
iya.............. akmaliyah itu secara teoritis tidak
menggunakan mursyid.
karena setiap manusia telah ada Nur Muhammad
didalamnya, sebagai sumber dari pengetahuan
Ketuhanan.
Jadi setiap orang bisa mengembalikan kemurnian dirinya
melalui mursyid sejatinya yaitu Nur Muhammad
tersebut.
Dengan demikian bai'at itu tak diperlukan orang, sebab
bai'at kepada mursyid adalah sia sia tanpa adanya
"sambung ruhani" kepada Allah....
Namun demikian, walau tak mengenal bai'at
kemursyidan, secara prakteknya tetap ada yang
memberi "kalam"/wejangan.
walau disebut sebagai sahabat atau apapun saja, itu
hanyalah teori sebutan, adapun prakteknya tetap
berlaku sebagai guru......
kurang lebih kalian memanggil saya dengan sebutan
"kang"/mas secara teori, namun prakteknya kalian
berguru kepadaku. Jadi cuman permainan istilah saja.
kenanya tetap berguru juga, tapi tanpa struktural
resmi......
*
Assallamu'allaikum..
Oom, Ap benar utk mndalami Ilmu Thareqat Qadiriyyah
Naqsabandiyyah itu Santri'y Hrz d Talqin dlu...??
Mhon penjelasan'y Oom Keceehh..
Mkasiih..
============================
waalaikumsalam wr wb
kalau bicara soal thoriqoh yah sbgmn aturan dan tata
cara thoriqoh tersebut........ iya Qadiriyyah
Naqsabandiyyah itu memang menggunakan talqin dan
bai'at..... Itu untuk memasukkan sirr ilahiyah (yg ini
khusus seorang guru yang sdh waskito yg bisa
melakukannya)......
Kalau fatwa disini tdk dalam bendera thoriqoh......
*
Wardy Yansyah
maaf izin tanya guru ikut thariqah siapa
===============================
saya secara pribadi..... Diantara guru saya awalnya
dahulu berasal dari thoriqoh qodiriyah wa
naqsabandiyah...... Merupakan mursyid thoriqoh trsbt....
Saya pertama dibaiat oleh beliau......
Lalu saya jg berguru kpd guru sambung yg lain dari
jalur non thoriqoh..... Lalu guru lain lagi, dalam jalur
non thoriqoh, walau beliau sendiri sebenarnya jg prnh
dibaiat uluhiyah dahulu kalanya.....
Saya pribadi tidak membawa bendera thoriqoh disini.....
Bukan bermaksud apa2, karena saya mengajarkan
metode yang ada perbedaan dgn thoriqoh yg ada......
Sebab diantara jalur yg saya terima ada yg dari non
thoriqoh dan cara terjun bebas..... Sangat ekstrim,
hanya bagi kelas khusus......
Demikian adalah usaha utk mempercepat pencapaian.....
. Dengan kualitas yg mumpuni dan wkt yg dipersingkat...
...
Sudah jamannya "upgrade".....
*
Zahra Navisa
almaghfurrlah romo kiai asrori kedinding nggih kanjeng
Guru _/\_ Salam ta'dzim kanjeng Guru _/\_
================================
bukan....... Saya dibaiat qodiriyah wa naqsabandiah
dahulu kala oleh guru pertama saya yaitu syeh
abddurrohman ahmad badawi, mranggen, demak.....
Menantu dan murid dari syeh muslih al maroqqi....
Pendiri pesantren futuhiyah, mranggen demak.....
Kalian mungkin mengenal syeh muslih melalui karyanya
kalau tdk salah, manaqib syeh abdul qodir jaelani yg
sering dibaca org2 itu.....
*
Bagi yang masih saja bertanya saya dari thoriqoh apa.
saya akan jawab dan terangkan lagi, bahwa saya mmng
dahulu, sktar 16 thn lalu, adalah murid thoriqoh
qodiriyah wa naqsabandiyah, mursyid saya sudah lama
meninggal, silsilahnya kalau tidak salah urutan 32, itu
berarti saya generasi ke-33, dan usia saya juga 33, 7
hari lagi. Status saya belum dinikahi. heuheuheu........
Namun disini saya tidaklah membawa-bawa bendera
thoriqoh, saya atas nama diri saya pribadi. Dan guru
sayapun tidak hanya satu, dan tidak hanya dari jalur
thoriqoh, namun ada 4 jalur, yang menjadi 1 jalur
dalam diriku.
Bagiku silsilah maupun bai'at ataupun wasilah itu adalah
percuma tanpa adanya hubungan batiniah yg dalam
antara hamba-dan TUHANnya. Seorang yang terhubung/
wushul kehadirat Allah, maka dia juga akan terhubung
ke jalur manapun yang ada, karena dia telah membawa
"inti" dari keilmuan TAUHID.
"Sungguh tak cukup hanya BERTAUHID saja, namun
haruslah menjiwai TAUHID, dan itupun tak cukup,
haruslah menjadi JIWANYA TAUHID itu sendiri......."
"TAUHID itu ujungnya telah nampak jelas, bahwa ujung
dari semua perkara ini adalah ALLAH, namun justru
dasarnyalah yg tidak terbatas, sebab dasarnya selalu
sedalam "penyelaman" diri pribadi."
*
Beberapa hari yang lalu saya berkunjung kerumah guru
lama saya dahulu, skrng beliau sdh mursyid thoriqoh
qodiriyah naqsabandiah . saya datang untuk silaturahmi
dan minta doa restu darinya. Kami berbincang2, lalu
sampai suatu titik saya menyampaikan bahwa saya skrng
punya banyak sekali murid2 yang mengikuti saya, maka
dia kaget dan berkata, "saya kok tidak bisa lihat
jubahmu". Lalu kembali berkata, "apa yang kamu
ajarkan, masih pakai Muhammad apa gak?"...... "iya
tentu saja, karena saru (tabu) pak, jika tdk pakai
muhammad seolah melangkahi kanjeng nabi", jawab
saya. "trus kamu mau mandito atau bagaimana?".....
"yah mengalir saja pak, saya nrimo saja apa kehendak
Allah, kalau dipaksakan timbulnya jg nafsu".
Guru lama saya itu sdh tahu, kalau saya jg prnah
berguru dgn guru2 lainnya, maksudnya pakai
muhammad atau tidak, itu disebut sbg "sasmita" atau
pesan simbolik atau suatu bahasa majaz. Dalam dunia
"keruhanian", penggunaan sasmita itu lazim, atau biasa
dipakai sbg bhs khusus yg mengandung majaz, hanya bs
ditangkap dgn cepat mrk2 yg "tanggap ing
sasmita" (tanggap dgn simbolik2 maknawiah). "pakai
muhammad" itu maksudnya pakai jalur syariat atau
tidak. Karena kesufian memang banyak jalur, dan bisa
pakai jalur non-muhammad. "jubah yang tidak
kelihatan" itu maksudnya sesuatu hal kemuliaan yg
selalu tertutup rapat tdk diperlihatkan.......
Diakhir2 perbincangan, beliau memberikan doa
restunya, dan mengatakan scr sderhana bhwa dirinya
memang perlu kholifah. ucapan itu maksudnya adalah
suatu pelimpahan kpd saya, dlm hak sbg kholifah bagi
thoriqoh. spt diketahui kholifah itu adalah wakil dr
seorang mursyid, krn byknya murid, maka mursyid
mulai perlu pendelegasian kpd kholifahnya, bg
kelompok2 kecil murid2, dimana kholifah itu berhak
membina dan membai'at murid menurut kuasa dan
sepengetahuan dr mursyidnya.
Saya pulang dgn membawa doa restu, bhkn guru saya
malah minta saya doakan, krn tawadhu'nya beliau, jadi
kebalik gitu.
Tapi saya kok kurang tertarik menjadi kholifah thoriqoh,
saya lebih tertarik jadi "guru kebodohan" saja spt skrng
ini, yg walau tdk pakai kapal besar (thoriqoh), tp hanya
rakit kecil sederhana, namun memiliki tekat dan
semangat yang jauh lebih kuat dan besar dari kapal2
besar........ saya lebih senang spt ini saja.........
Jadi bagi saudara2 yg hendak berbaiat thoriqoh atau
belajar thoriqoh, carilah saja guru/mursyid lain diluar
sana, kalau hendak belajar bodoh, boleh disini, sanad
ilmu saya, hanya sanad bodoh, hanya silsilah bodoh
saja...... yang keberatan ikutan bodoh, boleh mencari
guru lain yang pintar........ tidak ada paksaan.........
*
Agar menjadi perhatian kembali, bahwa FATWA
KEHIDUPAN, mengajar ilmu bodoh, salah besar jika
engkau ingin pintar disini, carilah guru lain. silsilah
ilmuku hanyalah silsilah bodoh saja, krn mmng
mengajarkan ilmu bodoh saja disini..... jika engkau
hendak silsilah/bai'at thoriqoh, aku tak membait
thoriqoh namanya saja bukan ngajar thoriqoh tapi
ngajar ilmu bodoh, kalau mau sini saya kasih bai'at
BODOH DAN TOLOL.
Hal spt itu, yaitu mengusahakan bai'at thoriqoh adalah
perkara mudah bagiku utk mengaturnya. Jika hanya
bai'at thoriqoh yang engkau mau, suatu saat akan
kuberikan padamu, bai'at yg sah dan resmi, yg
silsilahnya kujamin menyambung sampai Rasulullah
SAW, wong saya tinggal ngomong sama mursyid yg sdh
spt teman, "tolong bai'at anak ini". Namun aku akan
mendepakmu dan tak lagi mau berurusan dgnmu,
karena engkau sudah PINTAR dan sudah mendapatkan
apa yg engkau mau...... sudah lulus dari padepokan
ini..... sertifikatnya kutendang dari sini......heuheuheu.....
engkau akan kehilangan ridho dari GURU
KEBODOHANmu ini atas semua ilmu bodoh yang
diajarkannya...... BODOH AMAT AH..... heuheuheu
*
Kalau hendak cuman bai'at yang dicari, jaman sekarang
bai'at thoriqoh sudah online via internet, ini sdh
dilakukan thoriqoh naqsabandi haqqani...... silahkan di
cari di internet. jaman sekarang, yg namanya bai'at itu
semudah membalikkan telapak tangan...... Pada
dasarnya bai'at itu hanyalah sebangsa "seremonial" saja,
yang menentukan sebenarnya adalah wushul atau
bersambungnya qolbu.
*
Kalau mau bai'at sejati yah Allah dan rasulNYA langsung
yg bai'at...... apalagi yg dibingungkan org kalau sdh
menyandarkan urusannya pada Allah..... Laa roiba fiih....
ora ono ragu2.....
*
Guru@ saya telah dibaiat, tapi saya tidak melakukan
tawajjuh bersama/ melakukan tawajjuh sendiri atau
kafiat2 ringkasnya saya tidak melakukannya apakah saya
berdosa? Yang saya lakukan hanya shalat dan belajar
tafakur bagaimana pendapat guru?
===================================
TIDAK
dosa itu kalau engkau melanggar larangannya itu
namanya dosa...... kalau tidak melaksanakan perintah itu
namanya ingkar..... heuheuheu
*
Matur suwun kang mas atas jabaran nya..
Mau tanya lagi..
kita belajar ilmu tahuid,dan sudah berbaiat..
Dan guru nya -tdk mengajar kan sbgaimana mesti nya..
Yaitu mengajarkan untuk mencari karomah,khodam dll
Bukan kah kita belajar ilmu Nya,hanya berharap
ridhoNya tdk lbih Jikalau seorang murid nya memutus
kan untuk mencari guru lgi bagaimana?
2 minutes ago · Sent from Mobile
Fatwa Kehidupan
=================
dimana2 sudah biasa para murid pindah sekolahan........
apakah karena tidak mampu ongkosnya, tidak cocok
dgn gurunya, tdk cocok dgn teman2nya, tidak cocok
dengan lingkungannya, atau pindah rumah ikut orang
tua.........
semua itu perkara biasa........
sanad https://mobile.facebook.com/photo.php?fbid=1628138037437866&id
mursyid https://m.facebook.com/photo.php?fbid=1560670037518000&id
thoriqoh https://m.facebook.com/photo.php?fbid=1538234203094917&id
( dicopy-paste dari tulisan facebook dan atau blog
yg terhubung dengan akun guru Fatwa Kehidupan
https://m.facebook.com/fatwa.kehidupan )

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum wr.wb,sebelumnya mohon ma'af atas kelancangan alfaqir,namun didasari dorongan dari dalam hati,alfaqir tertarik sekali setelah mengikuti fatwa2 dari syekh FK melalui akun FB,untuk itu izinkanlah alfaqir meminta diberikan ijazah dzikir2/wirid dll,untuk amalan sehari2..dan perkenankanlah alfaqir diakui sebagai murid syekh FK,walau secara dohir berjauhan namun sangat dekat secara batin,..salam ta'dim alfaqir wassalam

    BalasHapus
  2. silahkan hubungi salah satu letnan beliau

    BalasHapus