Selasa, 28 Juni 2016

wayang

 Foto La Hay.







Jaman walisongo dulu dakwah cuman nyanyi nyanyi
nembang jowo...... Sama main wayang aja, gak
kebanyakan dalil tapi se jawa bisa sukses pada masuk
islam........
Jaman sekarang, kenapa dalil sampai bikin pusing, malah
gak masuk masuk dihati, malah ustad cabul
bertebaran.....
Mengapa bisa spt itu?????.......
Karena jaman sekarang dakwah namun tidak ada cahaya
sirrNya, jadi hambar dan bikin ngantuk orang aja.......
*
Bagaimanakah bisa dikatakan sebuah kebaikan itu untuk
Allah??......
Yaitu tatkala dalam pencaharian sarana duniawi, dalam
setiap aktifitas2 apapun, adalah utk mengembangkan
syi'ar agama Allah, atau apapun yang dilakukan
diarahkan utk mengajak orang kepada Allah.....
Sedang sarana2 itu adalah untuk sebuah pendukung
misi yang sesungguhnya.....
Kita perlu kekuatan, sumberdaya dan sumberdana yang
memadai, utk mendorong perkembangan...... Agar misi
kita yang sesungguhnya bisa maju......
Pelan tapi pasti, kita bangun kekuatan..... Sampai
sarana2 pendukung sudah mapan, utk misi membawa
sebanyak banyaknya org menuju jalan Allah.....
Jaman wali songo syiar lewat wayang, tembang dsb,
skrng kita lewat dunia facebook dan dunia nyata......
Pelan2 menyusupkan pengetahuan Ketuhanan.....
*
engkau boleh tersenyum manis, ataupun tertawa
terbahak bahak di pagi yang indah ini........ Karena di
sini, akan ku hadirkan canda tawa ceria, ketegangan
ketegangan amarah, kepedihan dan kesedihan, haru
biru, persaudaraan dan permusuhan dsb
klimaks dan anti klimaks silih berganti, seperti hantaman
hantaman palu, yang kadang membawa airmata, kadang
membawa tawa ceria........ menjadikan lengkap
panggung sandiwara ini.......
dan sang dalang pun sukses menggelar lakon wayang
kehidupan ini........ tak kalah dengan wali songo yang
memainkan lakon wayang, kita akan mainkan lakon
wayang FB.......
trok tok tok tok tok.........
*tetap simak episode2 berikutnya........ pokoke mbuh
gak ngerti cerita apaan.......
*
Karena saya mengajarkan kebodohan anda akan berada
dipihak yang bingung karena masih terlalu pintar....... si
bodoh tidak pernah bingung, karena sulit mengerti apa
yang sebenarnya dibingungkan dan untuk apa bingung,
padahal bingung itu menyakitkan........
Karena bodoh itulah kita sudah tak perlu bingung,
sebab apalagi yang harus dibingungkan, semua serahkan
saja sama Allah, jadi kita tidak usah bingung lagi, biar
saja Allah yang mikirin semua....... sekarang bingung
hilang berkat, "mbuh dan ora urus"........
merdeka sudah negeri kita........ dari penjajahan
bingung, sebab bingung sudah diserah terimakan sama
Sang Pencipta........
mari kita mainkan lagi, cerita wayang epos terseksi
sedunia ini....... yuk kita come on........
*
Sunan Kalijaga: “Allah itu adalah seumpama memainkan
wayang.” ( baca selengkapnya https://m.facebook.com/fatwa.kehidupan/posts/537518406268739?_rdr )
*
Transenden dan imanen
=====================
Allah itu transenden (jauh sejauh jauhnya), sekaligus
imanen (dekat sedekat dekatnya).
transenden ==> summa stawa 'ala arsy (kemudian DIA
bersemayam diatas arsy)
imanen ==> DIA lebih dekat dari urat leher
transenden murni akan menghasilkan "pembatas"
terhadap TUHAN, seolah DIA terbatasi ruang dan waktu.
imanen murni akan menghasilkan "penjisiman", atau
seolah menganggap Allah sebagai wujud jasad tubuh.
Maka transenden dan imanen mesti berpadu dan
campur, jauh sejauh jauhnya sekaligus dekat sedekat
dekatnya, jauh tak terukur, dekat tak bersentuhan.
Demikian halnya sifat diluar dan didalam ruang dan
waktu, mesti berpadu dan campur. DIA diluar sekaligus
didalam ruang dan waktu.
Seumpama memainkan wayang, dalang dan wayang itu
"wahdahu Laa syarikalah". wahid, yaitu Kesatuan
tunggal yang disebut ESA, esa dengan sendiriNYA esa,
bukan esa karena diesa-esakan atau disebut-sebut esa.
*
TUHAN DAN MAKHLUK
Tuhan dan makhluk ibarat 2 sisi mata uang, dimana
kedua sisi itu tak akan pernah bertemu sampai kapan
pun, meski demikian hakekatnya adalah satu jua. Satu
sisi adalah rahasia bagi sisi yang lainnya, demikian pula
sebaliknya. Satu sisi adalah nyata, dan sisi lainnya adalah
tak-nyata bilamana dipandang dari satu sudut pandang,
begitu pula sebaliknya jika dipandang dari sudut
pandang berlawanan. Semesta bukanlah hal baru,
hanyalah perubahan dari satu wajah ekspresi, menuju
wajah ekspresi yang lain dari Tuhan. Adanya ekspresi
karena adanya qodrat/kehendak, adanya "KUN"
mengakibatkan adanya ruang cipta/fikir semesta "FA"
adanya ruang cipta mengakibatkan adanya 'kenyataan"
semesta dari cipta "YAKUN". Lalu siapakah kita semua
ini??... Kita adalah bagian dari masterplan semesta.
Kenyataan adanya kita bukanlah tanpa sebab, tapi
untuk memenuhi hasrat Tuhan, hasrat akan rupa-rupa
diriNYA. Tuhan seperti seorang dalang yang sedang
memainkan wayang, memainkan lakon semesta, kita
adalah ungkapan cita rasaNYA tentang keindahan,
permainan adalah kesukaanNYA, penghibur
kesendirianNYA. DIA lah yang menciptakan makhluk-
makhluk yang selalu memujiNYA, DIA pulalah yang telah
menciptakan makhluk2 yang selalu mengkutuki diriNYA.
Kesemuanya adalah bagian dari kesukaan Sang Raja
Sejati, Malikul Haq.
*
Assalamualaikum..syaikh sblumnya saya minta maaf kalo
kurang beradab dalm bertanya,saya mau brtanya
tentang mimpi karna mimpi tsb slalu mgganjal dhati
saya,sktr thn 2009 saya prnah brmimpi melihat langit
dan saya naik terus entah brapa langit yg trbuka sampai
ktka sya brhnti di sbuah tmpt yg terang bndrang dan
luas skali lalu saya dngar ada suara yg dg jlas brtnya
kpd sya:apakah makhluk itu wajib adanya? Sya jwb
tdk,lalu siapa yg wajib ada? Sy jwb Alloh lah yg wajb
adanya,klo bgt wirid apa yg plg benar? Sy jwb laa ilaaha
illa anaa,ya sprt itulah..stlh itu tba2 sy trun lg smpai
ktmpat dmana sya brdiri memandang langt..sya sdah
brusaha mlpkn mmpi trsbt tp tdk bsa jd tlng syaikh
jelaskan mmpi tsb jka ada artnya .skian, jazakalloh.
===================================
Waalaikumsalam
Pertanyaanmu cukup berat, entah engkau mampu utk
menerimanya ataukah tidak.
Laa ilaha illa ana (tidak ada TUHAN selain AKU), ini
adalah makna dari titik satu dalam huruf hijaiyah
Laa ilaha illa anta (tidak ada TUHAN selain ENGKAU), ini
adalah makna dari titik dua dalam huruf hijaiyah
Laa ilaha illa huwa (tidak ada TUHAN selain DIA), ini
adalah makna dari titik tiga dalam huruf hijaiyah
Laa ilaha illaAllah (tidak ada TUHAN selain ALLAH)
AKU, ENGKAU dan DIA, semuanya ALLAH. Lalu yang
mana yang disebut makhluk??.......
Makhluk adalah keberadaan SEMU. disebut maujud
mumkin, yaitu wujud2 mungkin, yang hanya ada karena
diada-adakan, sebenarnya tidak ada yg disebut makhluk.
Sebutan2 itu diadakan bagi suatu cerita besar hidup ini.
panggung sandiwara semesta.
Seperti dalang memainkan wayang........
Jadi wayang tak perlu bingung dan sibuk memikirkan
jalan ceritanya, manut nurut saja sama dalang.
Dihidupkan yah monggo, dimatikan yah monggo,
dikasih enak yah monggo, dikasih gak enak yah
monggo.
Jadilah wayang2 yang bahagia dan ceria menerima
setiap cerita hidup ini............
*
Dalam bahasa Qur'an ada kata ganti bagi Allah, kata
ganti ini berdasarkan sudut pandang, atau sederhananya
saat itu Allah memandang diriNYA sendiri dalam sudut
pandang mana.......
saat disebut DIA, maka sudut pandang yang dipakai
adalah sudut pandang Dzat. DIA sebagai Dzat Allah.......
saat disebut AKU, maka sudut pandang yang dipakai
adalah sudut pandang SIFAT, AKU sebagai sifat
ALLAH.......
saat disebut ENGKAU, maka sudut pandang yang dipakai
adalah sudut pandang AF'AL, ENGKAU sebagai af'al/
perbuatan Allah.......
saat disebut KAMI, maka sudut pandang yang dipakai
adalah sudut pandang ASMA', KAMI sebagai asma'/nama
Allah.......
==============================
====================
"seumpama dalang memainkan wayang......"
kadang berbicara sebagai tokoh A, kadang tokoh B,
kadang tokoh C dst.......
yang berbicara sebenarnya itu dalang, namun seolah
yang berbicara adalah wayang.......
Lalu wayang pada berkelahi spt perang baratayuda,
banyak korban jiwa, semuanya hanya permainan dalang
saja....... heuheuheu.
Bagi dalang, yah suka2 mau memainkan cerita apa.........
Wayang yang pada bingung sendiri, mending masa
bodoh aja, dan ketawa ketiwi saja, senang dan asyik
dengan sendirinya...... heuheuheu
"Bapak dalang maunya yang bagaimana??"..... wayang
tinggal "monggo dan selalu monggo"....... jadilah
wayang bahagia.... heuheuheu
*
Vurwanto Cobain
Kalau kita itu wayang lalu siapa dalang nya guru?
=========================
lho kok tanya saya???...... yah tanya dirimu sendiri......
dalangmu siapa???...... apakah dalangmu hawa nafsumu,
apakah dalangmu setan, apakah Allah??...... saya mana
tahu. kan kamu yang lebih tahu dirimu sendiri........
mau saya bilang dalangmu Allah, nanti ternyata malah
hawa nafsu dan setan dalangmu, kan jadi salah saya.......
jadi yah saya serahkan kepada dirimu sendiri untuk
menimbang dirimu sendiri saja, siapa dalangmu???
*
Khan Addimawy
assalamu 'alaikum
Mohon arahannya.
Bagaimana mnurut kyai tentang pepatah "ibarote
menungso kuwi koyo wayang lan pengeran kuwi
dalange" kira" btul gak sprti itu. Trimakasih
17 minutes ago · Sent from Mobile
Fatwa Kehidupan
waalaikumsalam
betul
16 minutes ago
Khan Addimawy
maaf kyai terkadang hal itu disanggah dengan alasan
Kalau allah sbg dalang brarti smua perbuatan manusia
allah yg mngatur,termasuk perbuatan manusia yg
mngarah pd kemaksiatan. Mohon arahan itu mnanggapi
sanggahan ini.
13 minutes ago · Sent from Mobile
Fatwa Kehidupan
betul....... namun ketahuilah, jika seorang manusia
menyerahkan segala urusannya kepada Sang Dalang
dengan hati yang benar2 tunduk, maka tak akan ada
satupun orang yang berbuat kejahatan dimuka bumi
ini........ itu adalah bukti nyata bahwa dalang selalu
menghendaki kebaikan bagi wayangnya, namun
wayanglah yg selalu saja menuruti hawa nafsunya
sendiri........
*
Dwie AngGar
Apakah smuanya baik dan bruk kputusan kita adalah
atas kehendakNYa guru...?
=============================
kehendak Allah itu selalu baik, tdk ada yang buruk.
Seumpama dalang memainkan wayang, DIA dalang yang
indah, memainkan lakon dgn indah, namun wayang2
itulah yg selalu berontak karena hawa nafsunya
sendiri......
Dalang menggerakkan tangan wayang kekanan, namun
wayang krn hawa nafsunya berontak dan berusaha
menggerakkan tangannya kekiri menentang kehendak
dalang, berakibat tangan wayang menjadi patah
berantakan.......
Nurani dianggap sepi, hawa nafsu disembah jadi Tuhan,
itulah awal mula timbulnya keburukan, kerakusan dan
angkara murka didunia ini.....
*
Fahrozy Chusnul
hadir ndeprok nyimak,Abah....adakah cara yang baik
agar bisa keluar dari dunia persepsi...terima kasih
============================
persepsi akal digunakan untuk alat pembanding dan
menimbang suatu masalah....... A = besar, B = kecil,
maka akal akan memilih jalan dengan untung besar dan
resiko yang kecil..... Itulah persepsi akal......
Sedang hati, tidak memperhitungkan persepsi, namun
memperhitungkan nilai rasa, bahagia dan susah...... Itu
jg sbenarnya masih persepsi......
Ketika jadi wayangNYA, maka kita menjadi robot saja,
yang tidak memperhitungkan persepsi akal, maupun
persepsi hati..... Kita spontan saja mengikuti gerak
refleks semesta yang bening murni.......
"kapan aku tidak ada, maka AKU ada".....
Melakukan sesuatu bukan karena untung atau rugi lagi,
bukan karena bikin nikmat atau susah lagi...... Hanya
melakukannya sebagai sebuah titah alami..... Lalu
melupakannya...... Ganti episode berikutnya.....
Perjalanan masih panjang.....
Tuhan adalah pelayan sekaligus majikan..... Tdk ada yang
tdk mendapatkan layananNya dan perintahNya.....
*
Akhlakul karimah
=============
Akhlak yang karim, mulia, apa itu karim???.......
kemuliaan itu bukan berarti apa yang engkau anggap
sesuai dengan norma2 umummu, karena mulia
disisiNYA itu berarti melangkah selaras dengan
kehendakNYA......... Pada akhirnya akan membentuk
keindahan.........
Kadang harus menari nari diatas api, melampaui
sekalian neraka, untuk menunjukkan jalan sejati
itu..........
ngertiyo sak kedeping netro, tahulah dalam sekejap
mata........ bagaimana engkau faham kemuliaan jika
masih saja terjerat dunia, bahkan engkau sangat jauh
dari kemuliaan walaupun engkau sdh bersikap sangat
baik dan lembut, namun segalanya hambar tanpa
rasa......... kurang sentuhan estetika yang tinggi........
seperti inilah permainan jiwa tingkat tinggi itu,
membawa pesona pada para penonton, karena
semuanya tak bisa diprediksi......
disini didalam sini begitu nyaman, damai, tenang,
seumpama memainkan wayang......... maka akulah
sang kresna itu, dalang sekaligus wayangnya...........
*
Kalau saya naik ketinggian, saya akan cendrung garang,
ora urus dan main tendang...... Blank, bicara sesukaku
saja...... Mbuh ora genah, ora urus, gak faham apa yg
saya katakan sendiri........ Heuheuheu..... Malah kudu
guyu dewe aku........ Koplakku kumat..... Piye jal???.....
Heuheuheuheu......
Heuheuheuheu........
Mau jadi dalang yang bikin cerita kehidupan sendiri saja
ah...... Bosen jadi wayang..... Heuheuheuheu
*
Layar terkembang, pagelaran wayang-dalang mulai
dimainkan......
=================================
Wayang : wahai Sang Dalang, sesungguhnya diriku ini
bodoh, teramat sangat bodohnya, Engkaulah yang
pintar teramat sangat pintarnya. Wahai Sang Dalang,
sesungguhnya diriku ini tiada berilmu, Engkaulah yang
berilmu.
Dalang : Wahai wayang, katakanlah padaku, aku ini
besar ataukah kecil??
Wayang : wahai Sang Dalang engkaulah yang besar,
Maha Besar....
Dalang : Wahai wayang mengapa engkau menipuku??
Wayang : ????$#@$%^????
Dalang : engkau mengatakn dirimu bodoh dan tiada
berilmu, tetapi engkau mengatakan diriku Maha Besar,
hanya orang bodoh dan tidak berilmu saja yang
mengatakan aku ini kecil, katakanlah, mengapa engkau
menipuku????......
Wayang :??@#$%^^^%%&**((??????....... *langsung
modar......
TAMAT......!!!
Heuheuheuheu............................
wali songo https://m.facebook.com/photo.php?fbid=1523252474593090&id
( dicopy-paste dari tulisan facebook dan atau blog
yg terhubung dengan akun guru Fatwa Kehidupan
https://m.facebook.com/fatwa.kehidupan )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar