
mati kecelakaan, mati dibunuh = gentayangan...... itu
adalah fikiran yang tidak benar. banyak orang yang baik
bahkan para nabi jg matinya dibunuh orang..... banyak
orang2 yang baik jg mati kecelakaan dsb......
kesemuanya kembali kpd amal perbuatan manusia
semasa hidupnya...... kalau dia baik maka ruhnya pun
baik, kalau buruk yah bisa gentayangan, sbb tdk bs
ikhlas menerima kematiannya sendiri...... beda halnya
kalau orang mati bunuh diri.......
*
Setiap kebencian itu akan membuat ruhmu galau dan
gelap gulita. Ketika engkau mati dalam keadaan seperti
itu, engkau akan mati membawa kebencian dan dendam
pada orang. ruhmu akan menjadi DEMIT gentayangan,
tak mencapai nirwana tinggi, dan kesempurnaan. Tak
akan mencium bau surga ruh2 yang masih menyimpan
benci dendam kpd orang lain. ( baca selengkapnya https://mobile.facebook.com/fatwa.kehidupan/posts/543958275624752 )
*
ketika manusia mati, ia dikubur.alam kubur menjadi
buminya. tempatnya di barzah. barzah adalah alam
antara utk menuju kehidupan akherat yg kekal. barzah
berada dibumi ini juga, namun berbeda dimensi. barzah
adalah alam gelap gulita, shg penghuni2nya
gentayangan seperti anai-anai (laron) yg sibuk mencari
cahaya. hanya ruh-ruh orang2 yg berimanlah yg terang
benderang tak sesat jalan. pada pagi dan petang, bagi
ruh-ruh penghuni barzah ditampakkan dlm pandangan
matanya surga dan neraka, sesuai tempat yg akan dituju
masing-masing. keadaan barzah spt org2 yg bermimpi,
ada yg mimpi indah ada pula yg buruk. ruh-ruh dlm
barzah akan mawujud dalam bentuk energi positif (+)
dan energi (-) yg melayang-layang bebas diudara alam
ini. ruh-ruh itu akan masuk kedalam hati manusia-
manusia yg masih hidup, lalu mempengaruhi manusia yg
masih hidup. adapun ruh-ruh yg negatif akan
menimbulkan pengaruh buruk dan menyesatkan
manusia. inilah yg menjadi setan-setan yg berasal dari
bangsa manusia. sdg ruh-ruh yg positif akan
dimanfaatkan utk mempengaruhi manusia kedalam jalan
yg benar. inilah yg menjadi malaikat-malaikat yg asalnya
bangsa manusia. langitnya berwarna gelap gulita. ( baca selengkapnya https://mobile.facebook.com/notes/yolhan-wijaya/7-bumi-dimana-dan-bagaimana-keadaannya/283237098363539 )
*
Didik Wiananto
yang tidak bisa melewati alam barzhah berarti jadi demit
gentayangan dong abah ?
=========================================
iya............. ilal yaumil akhir, sampai nanti hari
kebangkitan tiba............
*
Dunia ini hanyalah tempat main-main saja, tidak perlu
terlalu memikirkannya dengan serius. Mending ikut saya
saja, ayo kita migrasi ke alam baka. Di dunia ini hanya
sedikit pelampiasan hasrat untuk beranak pinak saja.
Nge-Crot... trus banting tulang.... heuheu... Disana itu
terlalu luas, tanpa batas, bebas dan nyaman, buat apa
kandas dan sibuk mikirin dunia terlalu berat.... Kalau
nunggu tuapun sama saja hasil akhirnya, engkau tetap
mati juga.... bedanya kalau migrasi skrng engkau sdh
tahu tempatmu, kelak mati tdk lagi bingung mau
kemana, gentayangan kesana kemari, malah akhirnya
kamu ntar nyangkut dipohon jengkol, jadi kuntilanak
nongas-nangis tinggal nendang pantatmu aja....
heuheu....
*
Seseorang yang mulai terbuka hatinya, maka pertama
tama yang dirasakannya adalah ketertarikan kepada
Allah, sampai ketertarikan itu terus membuncah mencari
jalan pemenuhan keingin tahuannya......
Siapa itu Allah?
Seperti apa itu Allah?
Dimana itu Allah?
Dsb pertanyaan mulai meliputi hatinya..... dalam
keadaan ini ada orang yang mengabaikan panggilanNya,
adapula yang selalu mencari tahu.....
Titik demi titik dilalui, jalan demi jalan dicari hanya
untuk menemukan Sang Jalan..... cahaya sejati yang
membebaskan dari sekalian nestapa..... ruh manusia
akan selamanya merasa terhimpit sempit sebelum
menemukanNya dan hidup bersamaNya.... jika tak
menemukanNya maka selamanya gentayangan....
*
ιιηκ
biar gak gentayangan/nyasar tuan jalan pulang na...
===========================
heuheuheu....... Ah biar saja, orang2 mau gentayangan
krn ketidaktahuannya yah silahkan saja, itu urusannya
masing2 bukan urusan saya......
Kalau merasa membutuhkan FK nanti jg dtg cari FK
sendiri, kalau gak yah gpp, biarkan saja.......
Heuheuheu.......
Kebanyakan manusia jg sudah merasa puas dgn
jalannya, puas dgn ilmunya, puas dgn ibadahnya, yah
biar sajalah..... Kalau selamat kelak berarti mrk
beruntung, kalau gak slamat berarti buntung.......
Kita sekedar menerima mrk2 yg mau ikut atas maunya
sendiri......
*
Yang tersulit dari sebuah lelaku adalah "merelakan" diri
tidak kebagian jatah duniawi..... Nafsu akan mendorong
untuk menggapai keduniawian......
Ketika seseorang sudah memutuskan jalan untuk terjun
dalam lelaku, maka tekunlah bertapa, lupakan harta,
tahta dan wanita..... Sampai masa pendidikan tarbiyah
ilahiyahnya selesai.....
Jika dia hendak mengejar keduniawian, maka keluarlah
dari arena wilayah pertapaan sebagai tajrid...... Masuk
dalam arena asbab, berkarya dgn sebaik baiknya.....
Jangan setengah setengah dalam lelaku, tidak ada istilah
niat setengah setengah..... Setengah setengah hanya
menimbulkan galau, ngambang dan tidak tentu arah.....
Seperti hantu yang gentayangan...... Menghabiskan jatah
yang lain yang hendak bersungguh2.....
Jika engkau hendak bersungguh2 dalam lelaku, maka
bersungguhlah dalam pertapaan, lupakan harta, tahta
dan wanita..... Jika tidak bersungguh2, maka keluarlah
dan biarkan orang lain mengisi tempat yg ada.... Ada
yang lebih butuh dgn kesungguhan hati...... Jangan
mengambil jatah mereka yg bersungguh sungguh.....
*
Iya, menghadapi wanita jauh lebih berat daripada
menghadapi jin, demit, hantu, dan setan gentayangan,
karena semua itu bisa dihadapi tanpa kandungan hawa
nafsu...........
Adapun menghadapi wanita, terutama yang kita suka
atau cintai akan sulit karena adanya kandungan hawa
nafsu, sedang nafsu lelaki dan wanita adalah sebuah
kodrat alami, kodrat itu levelnya di atas dzikir, dimana
dzikir tetap tidak bisa mengalahkan kodrat alami
manusia.......
li dzikri ataukah li dzakari...... dengan dzikir ataukah
dengan dzakar...... ketika dekat dengan dzikir akan jauh
dari dzakar, ketika dekat dzakar akan jauh dari
dzikir......... 2 hukum alam yang berbolak balik........
Tatkala sedang dekat dengan dzikir maka pintu ilmu
akan terbuka, ketenangan diperoleh, kita berada dalam
keluarbiasaan........ tatkala dekat dengan dzakar, maka
akan jauh dari dzikir, pintu ilmu akan tertutup, tidak
mampu berfikir dengan sebuah kejernihan hati, hidayah
dan petunjuk menjauh sementara waktu...... dalam hal
itu akan berada dalam titik2 kelemahan, hilangnya
kekuatan ruhani.........
Maka penting untuk mengatur waktu dan strategi secara
tepat, agar fokus diperoleh, adakalanya li dzikri ada
kalanya li dzakari, harus ditata dan dipersiapkan
susunan yang lebih indah lagi..........
*
Bagi para murid.....
Tentang ziarah kubur....
Kalau engkau ingin berziarah ke makam para wali Allah
maka janganlah engkau datang dengan membawa hajat/
urusan duniawi. Seolah engkau mendoakan/tahlil bagi
para wali lalu meminta imbalan agar didoakan supaya
hajat duniawimu terlaksana. Dimana keikhlasanmu??.
seolah para wali Allah adalah babumu utk mensukseskan
ambisi2 duniawimu dan menyelesaikan urusan2
duniawimu.
Datanglah tanpa menyimpan hajat2 duniawi, dan jangan
datang dengan hajat2 duniawi.
Di makam2 para wali juga banyak jin2 dan setan
gentayangan yang suka mengikuti orang2 yang tidak
tulus dalam ziarahnya. murnikan niatmu lillahita'ala
saja, tanpa hajat2 duniawi dsb.
demit https://m.facebook.com/photo.php?fbid=1542954095956261&id
kubur/barzah https://m.facebook.com/photo.php?fbid=1518242945094043&id
( dicopy-paste dari tulisan facebook dan atau blog
yg terhubung dengan akun guru Fatwa Kehidupan
https://m.facebook.com/fatwa.kehidupan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar