Kamis, 30 Juni 2016

ruh insaniah

 Foto La Hay.



Abah, amanah yg ditawarkan oleh Allah lalu ditolak oleh
langit dan bumi, namun justru manusia yg mau, amanah
apa itu y Bah
==============================
amanah itu adalah akal..... maka dengan amanah itulah
manusia dihukumi sangat bodoh dan dzalim, sebab mau
maunya menerima apa yang bahkan gunung gunung
menolaknya....
Ruh insaniah adalah ruhani yang memiliki kekhususan
yaitu memiliki "daya serap".... daya serap itu membuat
akal manusia makin berkembang dari waktu ke
waktu.....
Jika mampu mengemban amanah itu dengan baik, akan
diganjari berbagai kemuliaan, jika tidak bisa akan
diganjari kehancuran yang dahsyat....
*
ASAL USUL KEJADIAN DIRI (SANGKAN PARAN)
=======================================
Sangkan paran adalah sebuah mata rantai kejadian diri.
memiliki suatu urutan proses kejadian, ini penting untuk
diketahui. krn siapa kenal dirinya akan kenal TUHANnya,
dan awal dari kenal diri itu mesti kenal asal usul adanya
diri..... asal usul ini adalah gambaran dzahir, yang
menggambarkan sebuah gambaran hakiki tentang
keberadaan.
yang pertama mesti diketahui adalah tentang "air
kehidupan", tirta maya, atau air maya, atau disebut juga
maa' al-hayat..... air kehidupan ada diotak manusia,
adanya dihipotalamus, yaitu otak primitif manusia,
berada ditengah kepala dibawah otak besar. ditempat
yang disebut sbg "NUN" yaitu mangkuk/wadah dari air
kehidupan. air kehidupan adalah hulu dari ke-5
bayangan diri, bayangan itu adalah 5 inderawi. akal itu
memancar melalui telaga air kehidupan itu.
("sebelumnya DIA bertahta diatas air").
dari air kehidupan itu, maka turunlah dalam satu satu
sel- sel tunggal, yaitu sel hidup, yang mengandung
kehidupan, beruba ruh nabatiah dan ruh hewaniah.
turun menuju alat kelamin pria, melalui tulang belakang
dalam waktu 42 hari.
setelah mencapai testis (buah dzakar) pria, sel sel
tunggal yg mengandung ruh nabatiah dan hewaniah itu
diproses, dibungkus dgn sel2 lainnya membentuk semen
(sperma yg blm jadi), disebut juga MADA. mada/semen
akan matang dalam kisaran 3-4 hari didalam testis, lalu
dikeluarkan dalam hubungan intim pria-wanita. ketika
mada keluar melalui saluran menuju batang penis, ia
disebut MADI. ketika berada diujung batang penis ia
disebut MANI, ketika disemburkan keluar ia disebut
MANIKAM. Maa' al-hayat ==> MADA ==> MADI ==>
MANI ==> MANIKAM.......
Penis itu adalah sebuah umpama dari AL-QOLAM (pena)
, manikam adalah umpama tintanya, untuk menuliskan
kalimat Robbmu. yaitu MUHAMMAD. penis yang tegak
itu umpama sebuah "ALIF". alat kelamin wanita itu
umpama sebuah "BA", dan titik dibawah Ba itu umpama
lubang peranakannya. Ba' itu adalah "bab", yaitu tempat
penympanan khasanah.
Ketika manikam dipancarkan, masuk kedalam rahim
wanita, itulah dituliskan kalimat TUHANmu dengan tinta
itu, yaa MUHAMMAD...... engkau semualah Muhammad
itu...... apakah engkau tidak mengingatnya??.........
Dalam persetubuhan itu pria wanita mendesah dalam
"AH.....AH.....AH"..... "ah" adalah dzikir rahsa,
maksudnya adalah luapan bagi sebuah tajalli dan
penyatuan dari ALLAH-MUHAMMAD..... "ah" adalah
pujinya rahsa, yaitu rahsa yang memuji diriNYA sendiri.
Setelah manikam (sperma) menjadi janin, dan usia janin
99 hari, maka mulailah sempurna kejadian otak janin,
dan siap menerima limpahan ruh insaniah. maka
ditiupkanlah ruhNYA, lalu diambil persaksian bagi jiwa
sang janin, "alastubirobbikum??" "balaa
syahidna" (bukankah AKU robbmu??, benar saya
bersaksi).....
sampai engkau sempurna kejadianmu, dan keluar dari
perut ibumu, menjadi seperti sekarang ini........ Lalu
menjadi "LUPA", makanya engkau diperintah untuk
dzikir (ingat)....... ingat bagaimana engkau bisa ada
didunia ini,...... seperti itulah asal usul kehadiranmu.......
engkau sebenarnya adalah "Muhammad"....... hanya saja
tak memiliki SAW, tak memiliki sholawat dariNYA,
disebabkan karena engkau hidup dalam keadaan
lupa.........
*
Agus Indra Kusuma Assalamu'alaikum wr.wb. Kang @
fatwa,saya mau nayak,APAKAH PERBEDAAN RUH
DENGAN NYAWA?
Mohon dijelaskan,maklum saya masih bodoh.
==========================
sebutan ruh memang agak rancu....... karena ruh itu
berlapis2, shg ketika disebut ruh si A maksudnya ini, si
B maksudnya itu, jadinya tidak nyambung.
ruh artinya hembusan atau tiupan. ruh TUHAN itu
adalah hembusan TUHAN, kata lain bagi "AF'AL
ALLAH"......
sukma, akal, qolbu, nyawa, semuanya adalah juga
ruh.....
sukma adalah wujud terendah dari ruh, berada dalam
alam mitsal/alam astral/alam gelombang elektro
magnetik yang setara dengan alam jin.
sukma itu memiliki akal fikiran, memiliki pula perasaan
hati disebut qolbu. sukma bisa meninggalkan tubuh
dalam waktu sementara, namun sukma sendiri hidup,
dan tubuhnya juga tetap hidup. seolah-olah, nyawanya
pecah jadi 2, nyawa bagi sukma dan nyawa bagi tubuh.
namun kesadaran akal fikiran dan perasaan hatinya
hanya ada satu dan mengikuti sukma.
Nyawa itu adalah ruh idhofi, yang sebenarnya adalah
hayat (hidup), dia tak bertempat sama sekali, tak bisa
dikatakan disini atau disana, tapi ya INI.
adapun ruh insaniah, itu adalah ruh yang berakal fikiran
dan memiliki perasaan hati, ia bisa mengalami
kekeruhan dan penjernihan. ketika keruh akan terasa
sesak dan tertekan, ketika jernih akan terasa plong......
sukma adalah bagian dari ruh insaniah......
jika dikatakan ruh, umumnya yang dimaksud adalah ruh
insaniah itu, bukan nyawa.....
ruh insaniah itu berderajad2, tergantung kadar
kemurniannya, itulah yg membuat beda2 antara
seorang dan orang lainnya. yg kadarnya tinggi daya
serapnya juga tinggi. ruh insaniah bersifat "menyerap
cahaya", menyerap ilmu dan pengetahuan secara terus
menerus.
*
Tentang ruh
==========
ruh manusia itu terdiri dari 3 bagian utama......
Yaitu ruh nabatiah, atau ruh tetumbuhan, yang
berperan untuk mengajak selalu makan minum, untuk
menjaga kelangsungan hidup tubuh....
Ruh hewaniah, atau ruh kebinatangan yang mengajak
untuk mendominasi/menguasai, mengajak bersetubuh,
utk menjaga kelestarian jenis, mengajak kepada
amarah.....
Ruh insaniah yaitu ruh yang memiliki daya fikir,
dengannya manusia bisa berfikir.....
Ketiga jenis ruhani itu memiliki daya hidup atau hayat.....
Dan ketiganya setelah meresap dalam diri manusia
disebut nafs....
Ruh insaniah adalah ruh khusus yg membedakan
manusia dgn binatang..... Yang ditiupkan kedalam janin
pada usia 3 bulan, setelah peniupan ruh insaniah ini,
janin menjadi memiliki daya respon, ia merespon cahaya
dsb yg sampai diperut, sbb ada daya fikirnya.....
Ruh insaniah inilah yang bs dipakai untuk makrifatullah,
sbb dia "min amri robbii", dari amar perbuatan
Tuhan.... Ruh ini adalah af'al perbuatan Tuhan
sendiri.....
Semua ruh insaniah berawal dari ruh induknya yaitu
ruh murni, atau disebut ruh quds/ruh suci, yang
merupakan aparatus Ketuhanan yg menguasai samudra
alam mulkiyah.....
Daya hidup didalam ruh, itu yang disebut hayat, atau
nyawa berasal dari induknya, yaitu nyawa murni yang
disebut nur muhammad..... Merupakan aparatus
Ketuhanan yang menguasai alam ilahiyah/uluhiyah.....
Kesemuanya itu tunduk dalam aturan dasar semesta,
yang disebut Robbul alamin..... Aturan dasar itulah Dzat
itu sendiri.....
Semoga bermanfaat.......
*
1. Batang tubuh ==>
2. sukma ==> aura, rasa tubuh, tubuh astral, setara
alam jin
3. ruh insaniah (akal) ==> ruang cipta diri pribadi,
munculnya bayangan angan2, cita2. alam fikir tempat
tafakur.... alam tarekat
4. ruh insaniah (hati) ==> hati sanubari/samudra hati,
munculnya dorongan2 baik/buruk. alam hakekat
5. nyawa/idhofi/rahsa/nurani/ruh qudus ==> alam
makrifat, nurani/ruh qudus mendzahirkan diri sebgai
insan kamil mukamil
6. hayat/hidup/Nur Muhammad ==> alam peleburan/
manunggal, puncak makrifat, tempatnya luapan "Ana Al-
Haq"
7. Dzat Allah ==> tak terjangkau, hanya ada "TIDAK
TAHU".....
*
Ruh insaniah (ruh an-natiqoh) atau atma ini, atau ruh
yang berakal budi itulah yang membawa kesadaran
"keakuan" diri pribadi. Maha Ruh itu ditujukan kepada
kuasa dari alam mulkiyah, yaitu ditujukan kepada Ruhul
Quds (Roh suci), Ruhul Quds itu memancar, dan setiap
pancarannya itulah yang menjadi ruh2 insaniah. Nur
Muhammad itulah nyawa bagi Ruhul Quds, dan Robbul
'alamin (Robb semesta alam) itulah nyawa bagi Nur
Muhammad. Kedalaman batiniah itu berlapis-lapis,
engkau tak mungkin mencapai kesadaran yang lebih
dalam sebelum melewati satu demi satu kesadaran.
*
ruh itu dan Maha Ruh beda, ruh (ruh insaniah/ruh an-
natiqoh/ruh yang berakal budi dan perasaan) itu masih
terhimpit dua rasa, yaitu susah dan senang....... ia bisa
menderita secara batiniah, terhimpit gelap dan
ketakutan2, susah dan resah........... "keakuan" itu
bersumber dari atma(ruh insaniah), itulah yg justru
hendak dilenyapkan, bukan malah di "akukan".......
*
nafsu yang bersumber dari ruh insaniah akan
menghasilkan rasa memiliki (posesif), keakuan (ego),
kesukaan bercermin dan menghias diri, ingin
dipandang/dihormati org lain, sombong, suka menipu,
suka berbohong, merasa lebih dari org lain.
Hawa nafsu itulah musuh abadi yang mesti mampu
dikalahkan dengan latihan-latihan. Diantaranya dengan
memperbanyak PUASA dan tirakat. Puasa yang
dimaksud bukan sekedar menahan lapar dan syahwat,
tetapi menahan semua nafsu2 yang ada. Sebab puasa
yang sesungguhnya adalah PUSATNYA RASA. Ayo puasa
tiap hari, kalau gak kuat buka aja tengah hari. Puasa
buat tambahan bagi metode dzikir yg telah ada. akan
mempercepat perjalanan. ( baca selengkapnya https://m.facebook.com/notes/fatwa-kehidupan/tentang-nafsu/428365407184040 )
*
Wahai salik........Tanda2 yang terang dan bisa dijadikan
acuan bagi seorang salik, yaitu ketika ia telah mampu
membebaskan diri dari keterikatan-keterikatan
duniawinya, maka ruh insaniah (atma)nya akan keluar
dengan sendirinya untuk menyaksikan dirinya sendiri
dalam alam hakekat. inilah titik dimana seseorang itu
sudah mulai menginjak hakekat dan diperlihatkan
kepadanya tentang banyak sekali realitas2 kegaiban......
inilah ciri2 bagimu semua, ketika engkau tak
menemukan dirimu mengalaminya, itu artinya engkau
belum mencapai hakekat, bersabarlah dan terus
melangkah........ goodluck
keakuan https://mobile.facebook.com/photo.php…
ruh https://m.facebook.com/photo.php?fbid=1524604037791267&id
( dicopy-paste dari tulisan facebook dan atau blog
yg terhubung dengan akun guru Fatwa Kehidupan
https://m.facebook.com/fatwa.kehidupan )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar